Konsep Profesionalisme dalam Pendidikan

by 9:38 AM 0 komentar
 JADI GURU PROFESIONAL ATAU TIDAK JADI GURU
 
Pendidikan bersifat mutlak, sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Mengingat pentingnya pendidikan tersebut, maka peningkatan mutu pendidikan selalu ditingkatkan. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, hendaknya diperhatikan komponen-komponen pendidikan. Komponen tersebut diantaranya kurikulum, tenaga pendidik, dan siswa.

Ketiga komponen tersebut saling berhubungan erat. Dari ketiga komponen tersebut yang paling dominan adalah tenaga pendidik atau yang umumnya disebut guru. Jika diibaratkan dalam dunia masakan (ini karena penulis hobby masak) guru diibaratkan sebagai seorang chef atau koki, kurikulum sebagai resep dan siswa sebagai bahan masakannya. Seberapa hebat resep masakan (kurikulum) jika seorang koki tidak dapat menerapkan langkah-langkah pembuatan makanan tersebut dengan baik, tentunya makanan tersebut akan terasa tidak enak. Dan seberapa murah standar bahan makanan apabila dapat diolah oleh koki dengan baik maka tentunya akan menjadi sebuah makanan yang nikmat rasanya.

Dari ilustrasi tersebut dapat dijelaskan bahwa guru berperan penting dalam menerapkan kurikulum yang telah dibuat. Seberapa hebat kurikulum yang telah disusun, apabila guru tidak bisa menerapkan dan memahami kurikulum tersebut maka kehebatan kurikulum akan sia-sia saja. Dan seberapa pandai siswa yang dididik apabila guru tidak bisa menerapkan pembelajaran dengan baik, maka tentunya potensi yang ada pada siswa tidak bisa digali dengan sempurna. Dari uraian tersebut maka guru memegang peranan sangat penting dalam pembelajaran. 

Kemampuan guru sebagai tenaga kependidikan baik secara personal, sosial, maupun profesional harus benar-benar dipikirkan karena pada dasarnya guru  merupakan tenaga lapangan yang lansung melaksanakan proses pembelajaran dalam pendidikan dan sebagai tombak keberhasilan pendidikan. Pentingnya profesionalisme guru inilah yang akan menentukan nasib dari pendidikan di masa yang akan datang.
Makna profesional mengacu pada orang yang menyandang suatu profesi atau sebutan tentang penampilan seseorang untuk mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Sebuah pekerjaan yang bersifat profesi memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum.

Sedangkan guru disebut profesional apabila memenuhi beberapa karakteristik sebagai berikut :
1.  Ahli dibidang teori dan praktik keguruan 
2.  Senang memasuki organisasi profesi keguruan 
3.  Memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai
4.  Melaksanakan kode etik guru 
5.  Memiliki otonomi dan rasa tanggung jawab
6.  Memiliki rasa pengabdian kepada masyarakat.
7.  Bekerja atas panggilan hati nurani

Pada umumnya profesi sangat berkaitan dengan profesionalan seseorang dalam menjalankan profesinya. seorang guru dikatakan guru profesional, apabila guru tersebut memiliki kualitas mengajar yang tinggi. Kualitas seorang guru dapat dipandang dari tiga dimensi sebagai berikut:
1.  Expert (ahli di bidangnya)
     Seorang guru dikatakan ahli di bidangnya tidak hanya menguasai isi pelajaran yang diajarkan saja, tetapi juga mampu menanamkan konsep mengenai pengetahuan yang diajarkan dan mampu menyampaikan pesan-pesan didik.
2.  Responbility (rasa tanggung jawab)
     Guru yang profesional mempersiapkan diri sematangnya sebelum mengajar. Guru juga menguasai pelajaran dan bertanggung jawab atas semua yang disampaikan dan segala tingkah lakunya.
3.  Sense of Belonging/Colleague (rasa kesejawatan)
     Salah satu tugas organisasi profesi menciptakan rasa kesejawatan sehingga rasa aman dan perlindungan jabatan.

Keprofesional seorang guru berkaitan erat dengan kreatifitas dan keterampilan yang dimiliki guru tersebut. Profesionalisme guru menjadi lebih sempurna manakala dibingkai kreatifitas dalam strategi dan implementasi ketika mengajar. Guru lebih mengkreasikan kegiatan menjadi lebih menarik dan berkaitan dengan seni kreasi mengajar.

Mengingat pentingnya profesionalisme bagi guru, hendaknya kita mengoreksi dan memperbaiki diri agas pembelajaran dapat berlansung dengan suksus dan output yang diperoleh lebih memuaskan. Jika sudah berkomitmen menjadi seorang guru hendaknya menumpahkan segala aktifitas dan kemampuan untuk pendidikan. Menjadi guru yang profesional atau menjadi tukang ojek??? jadi intinya kalau tidak profesional hendaknya JANGAN MENJADI SEORANG GURU.

Sekian postingan dari saya, apabila ada kata-kata yang kurang sopan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
_______________________________________________________________

Daftar Pustaka 
Aris Suherman M.Pd dan Ondi Saondi, M.Pd, Etika Profesi Keguruan (Bandung : Refika Aditama, 2010)
Sanusi, Ahmad. 1991. Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Bandung : IKIP Bandung
Susi Herawati, S.Ag.,M.Pd, Etika dan Profesi Keguruan, (Batusangkar: STAIN Press, 2009)
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wayne K. Hoy and Cecil G. Miskel. 1992. Educational Administration. New York: Random House, Inc.

Mohammad Faisul Basir

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong berkomentar dengan baik dan sopan serta berhubungan dengan tema
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter